Monday, 9 February 2015

Ingin tahu: awal kreativitas


Saudaraku, setiap hari masalah yang kita hadapi semakin bertambah dan kompleks. Kita tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah tersebut dengan menggunakan teori-teori lama. Pemecahannya membutuhkan kreativitas. Orang akan stres ketika laju masalah yang dihadapi tidak sebanding dengan laju kemampuan diri untuk memecahkan masalah tersebut.

Misal, kita akan stres ketika biaya hidup meningkat sedangkan penghasilan tidak meningkat.
Resikonya jelas, kita harus memacu diri supaya penghasilan kita lebih besar daripada pengeluaran. Orang terbaik adalah orang yang laju kemampuan dirinya lebih cepat dari laju masalah yang dihadapinya. Bila pengeluaran kita naik dua ratus perbulan, maka penghasilan kita harus bertambah lebih dari dua ratus ribu perbulan. Bila ini terjadi, insya Allah kita akan lebih tenang.
Masalahnya, kecepatan kita untuk meningkatkan kualitas diri tidak sebanding dengan kecepatan dari masalah yang kita hadapi. Karena itu, daripada kita sibuk memikirkan masalah, harusnya kita sibuk meningkatkan percepatan dan kualitas diri kita.
Bagaimana caranya? Orang kreatif adalah orang yang selalu ingin tahu. Keutamaan membersihkan hati dari dengki dan kebencian sebelum tidur, dengan izin Allah, bisa sampai kepada kita karena rasa keingintahuan Abdullah Amr bin 'Ash terhadap keutamaan sahabat yang disebut ahli surga tersebut. Demikian pula jatuhnya apel tidak akan menghasilkan penemuan hukum gravitasi bila Isaac Newton tidak memiliki rasa ingin tahu. Lewat rasa ingin tahulah ilmu pengetahuan bisa berkembang pesat seperti sekarang.
Karena itu, bertanyalah selalu terhadap fenomena yang terjadi di sekitar kita. Kenapa orang bisa sukses padahal dulunya lebih buruk daripada kita? Kenapa orang bisa jadi bintang kelas, padahal dulunya tidak naik kelas. Para ibu pun bisa bertanya, kenapa Rasulullah SAW sangat mencintai Siti Khadijah padahal beliau usianya lebih tua lima belas tahun dari Rasul.

Biasanya, keinginan untuk tahu lebih banyak akan menjadi awal dari berbuat lebih banyak dan prestasi lebih besar. Tentunya, dalam proses mencari tahu kita diwajibkan mengambil yang baik dan membuang yang buruk. Wallahu a'lam bish-shawab

No comments:

Post a Comment